Rasa bahagia dan syukur alhamdulillah atas karuniaNya merasuk dalam hati yang terdalam tatkala suara takbir bergema ke penjuru semesta. Allahu Akbar ... Allahu Akbar ...Allahu Akbar ...Laa ilaaha Illallahu Wallahu Akbar. Allahu Akbar Walillahilham.
Allah Maha Besar dan dunia terlalu kecil untuk menampung KeagunganNya. Idul Fitri telah tiba, mengantarkan kita pada Hari Kemenangan. Setelah merampungkan Romadhon yang mulia. Bulan penuh penuh rahmat, bulan penuh ampunan dan bulan yang akan menjauhkan kita dari siksa api neraka telah meninggalkan kita, memasuki Idul Fitri.
Rabu, 1 Oktober 2008, bertepatan dengan 1 Syawal 1429 H, aku dengan istri dan anakku, bersama ratusan muslim lainnya bersimpuh di hadapan Allah swt di halaman kampus baru Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) Jl. Sambiroto Semarang. Kami mengumandangkan takbir dan tahlil mengagungkan dan mentauhidkan Allah swt. Kemudian melaksakan sholat Idul Fitri. Terasa sejuk dan damai di pagi yang penuh dengan tetesan embun Rahmat dari Ilahi Robby.
Alhamdulillah, dalam bulan Romadhon aku dapat lakukan berbagai aktivitas untuk pencerahan diri, diantaranya dengan menemani Bp. KH Abdul Wakhid Anwar dalam Kursus Dakwah Islam (KDI) Ittihadul Muballighin setiap Ahad pagi hingga siang hari. Selain itu memberikan kuliah kelas jauh bagi Mahasiswa Akademi Widya Buana di Magelang, pada 13 September dengan training Spiritual Quotient (SQ), memberikan Achievment Motivation Training bagi guru-guru SMK Se eks-Karsidenan Semarang di BLPT Srondol Semarang dalam Workshop Entrepreneurship, 16 September dan terakhir memberikan tausiyah Jelang Buka Puasa bagi remaja Karang Taruna di Mranggen Demak, 20 September.
Pada tausiyah remaja Karang Taruna tersebut aku coba sampaikan materi awal "The Miracle of Al-Fatikhah", sebagai materi training baru yang aku kemas untuk bisa diselenggarakan di Masjid maupun di Mushola dalam kajian Islam dan Motivasi.
Dan puncak dari aktivitas Romadhonku adalah ikut i'tikaf bersama kawan-kawan muslim di sejumlah masjid. Pada penghujung akhir Romadhon lalu aku berkesempatan untuk melakukan i'tikaf dan ishlah diri selama 5 hari di Masjid "Khairu Ummah" Mangkang, Masjid Al-Hikmah Kaliwungu dan di sebuah Mushola di Brangsong. Bersama sepuluh orang kawan dari berbagai wilayah di Semarang dan Kendal, kami belajar untuk menjalankan amal masjid, memperbanyak dakwal Ilallah, dzikir ibadah, ta'lim wata'lum dan khidmah.
Dengan melakukan i'tikaf dan ishlah diri ini, aku bisa kembali menikmati qiyamullail yang merupakan sarana untuk mendapatkan energi Ilahi yang dahsyat dalam menggapai sukses dunia dan sukses akhirat, Insya Allah. Dalam kesempatan itu, kami juga bisa jumpa dengan saudara-saudara muslim baru di wilayah yang kami kunjungi, bersilaturrahim dan sharing tentang dakwah Islam untuk menjadi khairu ummah atau ummat yang terbaik.
Rasa damai dan bahagia itu masih terasa saat masuk hari Idul Fitri, sebagai hari Kemenangan bagi ummat Islam dunia yang dapat menjalankan dan mengisi bulan Romadhonnya dengan amal ibadah.
Allahu Akbar ... Allahu Akbar ...Allahu Akbar ...Laa ilaaha Illallahu Wallahu Akbar. Allahu Akbar Walillahilham. Allah Maha Besar dan dunia terlalu kecil untuk menampung keagunganNya. Maka Allah pun berfirman dalam hadits Qudsi: " .... hati orang yang berimanlah yang mampu menampung KeagunganKU!"
Pembaca, dalam even spiritualitas di bulan Romadhon dan berlanjut pada bulan Syawal, sebagai bulan peningkatan ibadah inilah kita manfaatkan untuk peningkatan Spiritualitas dan peningkatan keimanan kita pada Allah Swt. Sebagaimana Rasulullah pernah bersabda:
"Perbaharuilah iman kalian" Para sahabatpun bertanya "Bagaimana kami memperbaharui iman kami?" Rasulullah menjawab, "Dengan memperbanyak ucapan kalimat Laa Ilaaha Illallah".
Memperbaharui dan meningkatkan iman harus terus kita lakukan, dengan memperbanyak ucapan kalimat Laa Ilaaha Illallah dengan memahami maknanya. Bahwa tidak ada yang berhak kita sembah, kita pentingkan, kita utamakan, kita cintai selain dari pada Allah swt. Dengan hati yang benar-benar beriman inilah, hati akan mampu menampung Keagungan Allah. Akan menyalakan Godspot dalam otak kita dan akan mampu menebarkan cinta dan kasih sayang kepada seluruh manusia. Akan bersikap adil, bijak, bertanggung jawab, peduli, simpati dan empati pada sesama. Sikap dan attitude demikianlah yang akan mengantarkan menjadi insan-insan mulia. Idul Fitri telah mengantarkan kita menjadi insan yang mulia untuk saat ini dan masa mendatang, Insya Allah!***(9 Oktober 2008, 15.32)

Saturday, October 25, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment