Monday, July 21, 2008

NLP is Not The Territory

Karena keinginan yang menggebu untuk lebih mengetahui NLP, saya coba sering membuka Portal NLP di www.portalnlp.com Saat saya klick “Dasar NLP”, dari sejumlah artikel yang tersaji saya tertarik sebuah judul : “NLP itu (seharusnya) mudah dan dapat mempermudah” yang ditulis oleh P. Ronny F. Ronodirdjo. Saya cermati dan baca dari awal sampi akhir artikel itu dan yaap! Sayapun teringat saat mengikuti Coaching A PRACTICING NLP PRACTITIONER, 23-27 Juni lalu.

WAW! Suasana dalam “training” tersebut sempat bikin stress (baca : bingung) peserta di hari pertama, karena metode yang digunakan memang “MBINGUNGI”. Secara berangsur suasana pun menjadi membaik hingga pada hari terakhir. Namun bagi saya NLP adalah “dark territory”, karena masih dalam wujud MAP yang buram. Setelah acara coaching itu muncul keinginan yang menggebu untuk bisa mengetahui lebih lanjut tentang makhluk bernama “NLP” itu!
Buku “Terapi NLP, Menciptakan Master Komunikasi yang Komunikatif" karya DR Ibrahim Elfiky saya baca abis, kemudian “Understanding NLP” karya RH Wiwoho juga saya baca abis. Meski belum sepenuhnya saya pahami, tapi MAP of NLP yang tergambar (VAK) mulai ada sedikit sinar. Kemudian saya buku Portal NLP dan membaca beberapa tulisan praktis dari P. Krishnamurti. Cukup simple dan mudah dimengerti dan diterapkan.

Jika saya bandingkan dengan Web www.kehidupanpd.info (Basic Principle of Life Expanding), kok enakan ngebaca Portal NLP. Di Kehidupanpd, banyak berisi tulisan dan kata-kata (bahasa) Ndobosi, Ngapusi, Bohongi, Tipu menipu, Mbingungi dan seterusnya, sehingga terasa kental dengan “kesemrawutan VAK” dan cenderung memprogram “kegamangan” dalam jiwa NLP Practicioner pemula. Sementara membaca Portal NLP lebih enjoy, karena banyak artikel yang simple dan mudah dipahami bagi pemula, bahkan orang yang belum tahu tentang NLP.
Saya coba pikirkan: mengapa bisa berbeda begitu ya??? Saya pun teringat kalimat “The Map is not The Territory” Yaap! Bisa jadi MAP para pengelola (kontributor) Portal NLP dan Kehidupanpd berbeda, paling tidak : tidak congruen. Sehingga representasi dari MAP masing-masing dalam tulisan artikelnya pun dengan nafas yang berbeda pula.

Membaca dan memahami tulisan di kedua web tersebut pun terjadi MAPPING dalam VAK saya tentang NLP, dan tentu demikian juga para pembaca lainnya. Saya pun berkesimpulan sementara bahwa pemahaman NLP seseorang adalah merupakan MAP atas NLP yang sesungguhnya. Maka MAP of NLP setiap orang berbeda dan merupakan suatu keunikan. Karena setiap orang adalah pribadi yang unique, maka pemahaman atas NLP setiap orangpun unique! Seperti dalam tulisan P. Ronny dalam Portal NLP yang saya baca; if NLP is Map, then NLP is not the territory too.

Menyajikan tulisan tentang NLP juga bisa disederhanakan, sehingga bagaimana nantinya NLP lebih mudah dipahami oleh pembaca (khususnya para pemula). Maka saya setuju dengan judul tulisan P. Ronny, “NLP itu (seharusnya) mudah dan dapat mempermudah”. Bagaimana semestinya para Master Praktisi NLP bisa memahamkan secara lebih simple tentang NLP dan penerapannya bagi mereka yang ingin menerapkan NLP.

Menulis tentang NLP dan penerapannya secara lebih simple akan mudah dipahami dan diterapkan. Mari berbagi ilmu, berbagi pengetahuan dan berbagi kebahagiaan! Dengan demikian kita bisa ikut menyumbangkan yang terbaik bagi negeri ini! Bagi kebangkitan dan kemerdekaan insan Indonesia secara hakiki! Salam Pembelajar! ***

No comments: