Monday, October 22, 2007

Keluarga Sakinah

Hari Jum'at sore besok, aku diminta bicara tentang keluarga sakinah dalam sebuah acara "pengajian menjelang berbuka puasa" di Kampus Akademi Widya Buana. Acara ini sebagai bagian dari program sosial peserta LP One. Terkait dengan materi tersebut, dalam brosur SQ Learning, aku juga cantumkan salah satu program pelatihanku adalah "Sakinah Family Learning" (Safar). Lantara ada program pelatihan Safar inilah aku juga disiapkan untuk bicara dalam forum sosialisasi Penaganan Kekerasan Dalam Rumah tangga (KDRT) yang akan digelar oleh seorang kawan di Dinkes dan Pemda Kabupaten Pemalang, setelah lebaran nanti.

Ini bagiku sebuah peluang dan tantangan yang harus aku jalani dengan maksimal dan optimal, sebagai proses untuk peningkatan kwalitas diri sebagai Public Speaker atau Trainer. Dengan mengkaji tentang Keluarga Sakinah ini aku akan bisa memperoleh banyak pemahaman untuk mewujudkan keluarga sakinah dalam rumah tangga kami. Sebuah keluarga yang penuh dengan kebahagiaan, rahmat dan kasih sayangNya. Sebuah keluarga yang didambakan semua umat manusia, dimana para penghuninya; bapak, ibu, anak-anak dan semua orang dalam keluarga tersebut merasakan kebahagiaan lahir batin, sehingga merasa hidup di dalam sebuah surga (jannah). Baiti jannati! Rumahku Surgaku.

Sebagai konsep awal yang bisa aku kaji lebih dalam tentang keluarga sakinah ini adalah unsur-unsur yang perlu dipersiapkan atau yang harus ada :
Pertama, seorang ayah, ibu dan anak-anak yang memiliki iman dan bertaqwa kepada Allah swt. Dalam hal ini, harus memiliki kecerdasan spiritual. Mereka beriman pada Allah, Tuhan yang diyakiniNya dan bertaqwa, taat dan patuh menjalani perintah dan menjauhi laranganNya.
Kedua, Memiliki paradigma sebagai seorang spiritualis, yakni memiliki visi, misi, orientasi, tujuan sebagai seorang muslim. Visinya adalah berbahagia di dunia dan akhirat. Misinya menjalani seluruh perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya, mengikuti etika dan norma Islam. Orientasi dan tujuan kehidupannya adalah menjalani kehidupan secara ikhlas untuk mendapatkan ridlo Allah.
Ketiga, Suami dan Istri harus sama-sama memahami hak dan kewajiban masing-masing dalam keluarga tersebut. Saling asah, asih dan asuh, saling mensupport, berorintasi untuk selalu memberi (giving), bukan menuntut pada masing-masing pasangan. Membangun positive thinking, khusnudhon, melakukan komunikasi dalam rumah tangga dengan lemah lembut dan akhlak yang mulia.
Keempat, meimiliki konsip fikir, dzikir, syukur dan sabar. Berfikir untuk menjalankan amanah dan tanggung jawab masing-masing secara optimal. Ini sebagai bentuk kasih sayang Allah pada suami istri dengan amanah yang harus dijalaninya itu. Karenanya semua harus senantiasa berdzikir dengan mengingat Allah. Mengingat Allah berarti mengingat nilai-nilai Islami yang harus selalu dijaga oleh semua pihak. Mengambil sifat-sifat Allah atau Asmaul Husna, nama-nama yangbaik pada Allah untuk bisa kita jalani dalam kehidupan berumah tangga. Bersyukur pada Allah atas segala karunia yang Allah berikan kepada keluarga kita, juga kenikmatan yang Allah berikan secara individual anggota keluarga. Dan bersabar dalam menghadapi problema, permasalahan dan ujian yang barangkali muncul dalam keluarga. Tetap menjaga kebersamaan secara positif atas kelanggengan keluarga tersebut.
Kelima, Senantiasa membangun pola pikir, mindset positif atas keluarga yang mereka dirikan. Luruskan persepsi atas setiap hal yang terkait dengan keluarga tersebut secara positif juga. Karena dengan persepsi yang positif akan menghasilkan respon emosional yang positif pula. Dengan demikian masing-masing akan mampu memanage emosi secara cerdas dalam keluarga tersebut.
Kelima hal diatas harus sama-sama dipahami oleh suami istri, dihayati dan dijalani dalam kehidupan bersama dalam rumah tangga. Inilah yang akan menghadirkan sebuah keluarga sakinah, mawadah wa rohmah. Konsep materi diatas jika dikembangkan, akan menjadi sebuah materi kajian yang menarik untuk mewujudkankeluarga sakinah. Seperti sabda Rosulullah, bagaimana kita menjadikan rumah kita adalah surga kita. Baiti jannati! Rumahku adalah surgaku. Semoga!*** (19 September 2007.08.44)

No comments: