Tebarkan Rahmat

Akhir pekan lalu, Sabtu sore 1 Nopember, aku diminta untuk memberikan materi Achievement Motivation Training (AMT) dalam latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Pengurus baru OSIS SMA Negeri I Jepara. Sekitar 50 peserta mengikuti acara ini. Besoknya mereka akan dilantik dan selanjutnya mereka akan mengemban amanah sebagai Pengurus OSIS periode 2008-2009 ini. Ini sebuah awal untuk bisa memberikan training-training di waktu mendatang untuk sekolah di daerah Kabupaten Jepara.

Hari Ahadnya, aku langsung bertolak menuju Kabupaten Grobogan untuk menyampaikan materi Ideologi Islam dalam training FOSI Dua. Naik bus dari Demak menuju Purwodadi, turun di terminal terus menuju Simpang Lima Purwodadi. Disana sudah ada yang jemput dan siap mengantarku ke lokasi.

Aku bersama Arif Chasanudin, salah seorang team SQ learning, oleh Panitia diantar menuju Kecamatan Pulokulon dan tempat trainingnya di SMA NU Panunggalan Pulokulon yang berjarak sekitar 15 km dari kota Purwodadi, melalui jalan rusak yang tengah diperbaiki. Sebuah perjuangan yang harus ditempuh untuk bisa memberikan semangat anak muda untuk istiqomah dalam menjalankan dakwah dan menyampaikan sebuah kebenaran.

Sampai di lokasi, sekitar jam 09.30 WIB, aku ke ruang transit, istirahat sejenak dan jam 10.00 WIB baru aku masuk memberikan materi sesuai yang diminta oleh panitia. Materi ideologi aku coba ringkaskan dari makalahnya Bang Eggie (Dr Eggie Sujana SH, MH) yang memang disiapkan untuk materi Fosi Dua.

Ideologi adalah sebuah istilah yang lahir pada Tahun 1996 yang dikemukakan filsuf Perancis bernama Destutt de Tracy dan kemudian dipakai oleh Napoleon. Istilah ideologi berasal dari dua kata : ideos yang artinya gagasan dan logos yang artinya ilmu. Dengan demikian ideologi adalah sebuah gagasan tentang masa depan, dan bisa disimpulkan bahwa ideologi adalah ilmu tentang masa depan.

Gagasan ini juga sebuah cita-cita atau kombinasi dari cita-cita untuk masa depan. Sungguhpun cita-cita masa depan itu sebagai sebuah gagasan ilmiah, rasional dan boleh juga empirisme yang bertolak dari analisis masa kini. Ideologi harus bisa menggerakkan manusia untuk merealisasikan gagasan-gagasan masa depan yang cerah dan gemilang.

Ideologi suatu masyarakat terkait dengan visi, cita-cita, cara pandang, norma dan sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Ideologi seperti suatu nafas yang dimiliki seseorang, dia menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dirinya, akan terus dipertahankan dan diperjuangkan sampai akhir hidupnya.. Demikianlah wawasan mengenai ideologi aku sampaikan lebih mengarah kepada pemahaman atas nilai-nilai Islam dengan sejumlah unsur ideologi yaitu tentang visi, parameter, metode dan orientasi hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Selanjutnya dalam forum training tersebut, aku coba hidupkan diskusi agar lebih interaktif. Berhadapan dengan para anak muda, remaja atau generasi penerus yang mau belajar dan berpikir bukan saja untuk dirinya tapi juga untuk orang lain atau masyarakat, selalu memberikan semangat dan kebahagian tersendiri bagiku. Aku coba berikan motivasi agar kehidupan masa depan mereka lebih bermakna, menjadi lebih baik dan mereka siap untuk menjadi orang-orang di atas rata-rata. Orang yang berjalan lebih dahalu dari orang lain. Orang yang visioner, yang berpikir dan berpandangan jauh kedepan, sekian tahun mendatang, sebelum orang lain berpikir tentang apa yang akan disiapkan untuk masa depannya.

Alhamdulillah. Aku bisa berbagi ilmu, wawasan dan motivasi spiritual lewat materi ideologi ini hingga jam 15.00 WIB, menjelang pelaksanaan sholat Asar. Selamat berjuang adik-adik generasi muda, selamat menyusun cita-cita masa depan kalian, berpikirlah dan berbuatlah amal kebajikan bagi ummat dan masyarakat secara lebih luas. Tebarkan rahmat bagi alam semesta, karena Islam hadir memang untuk menyelamatkan dan membawa rahmat dan keberkahan hidup bagi ummat manusia seluruhnya! Ummat membutuhkan kalian para mujahid!*** (9 Nopember 2008, 16.45)