Malam Hening, Langit Bening

Malam yang hening
Angin demikian tenang
Hawa dingin menusuk pori-pori semesta
Dan bulan bundar menggantung
Menempel pada dinding langit yang bening
Bersama taburan bintang yang temaram.

Ada yang bergolak dalam diri
Kuingin melesat menuju langit
Meraih Bulan, memunguti bintang-bintang
Membaginya pada orang-orang tercinta
Saudara-saudara tersayang.

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin
Hari esok harus lebih baik dari hari ini
Sebuah prinsip untuk perbaiki diri
Melangkah menuju puncak sukses
Dunia kini dan akhirat nanti.

Sebelum kembali tenggelam dalam tidur malam ini, rasanya aku harus merangkai kata, menyusun kalimat, mewarnai catatan mingguan ini, mengisi kehidupan menjadi lebih bermakna. Sebuah puisi untuk sekedar menghiasi tulisan ini, namun keberharap mampu mendatangkan energi positif yang luar biasa malam ini pada diriku.

Setelah membaca bab pertama buku "Kemampuan Adi Kodrati, melihat dan mengendalikan masa depan" karya Harold Sherman, aku coba sempatkan keluar rumah, menghirup udara malam yang dingin dan merasakan suasana hening malam ini karena tak tampak aktivitas orang di luar. Aku tengadah ke atas, langit begitu bening dan bulan bundar tampak di sana. Bintang-bintang tampak temaram dalam jumlah yang kecil dalam pandangan mata, karena terkalahkan cahaya bulan yang menerangi langit.

Malam sebelum aku berbaring diatas kasur, sempat aku lihat bulan sabit yang perlahan mulai membesar. Malam ini terjadi gerhana bulan total dan rasanya tak ada yang terlalu istimewa dalam konteks peristiwa fenomena alam ini. Hanya dalam konteks spiritual, peristiwa gerjhana ini sebagai wujud dari tanda-tanda kekuasaan Allah swt dengan kemahabesaran-Nya.

Akhir pekan lalu, aku mengisi training, mendampingi Pak Sigit (Kawan di LP One) untuk turun pertama kali di training Widya Buana Mindset, dengan audiens guru TK dan SD Bina Insani Banyumanik Semarang.

Selesai sekita jam 13.30 WIB, aku bersiap untuk segera bergabung dengan kawan-kawan FOSI Semarang, untuk berangkat ke UII Yogyakarta. Kami diundang untuk memberikan Training ONDI (Orientasi Nilai-nilai Dasar Islam) bagi mahasiswa baru UII Yogyakarta. Dengan menggunakan Bus Nusantara Patas AC, kami berangkat dari Kaliwiru sekitar jam 14.30 WIB dan tiba di Jombor Yogja sekitar jam 17.00. Kami meneruskan perjalanan menuju Kampus UII Kaliurang dan tiba tepat adhan maghrib dikumandangkan. Kami langsung menuju ke Asrama di sebelah utara Masjid ULIL ALBAB, Kampus Kaliurang.

Pagi harinya, Ahad 26 Agustus kami mulai turun sampai hari senin sore baru selesai. Aku dapat kelas Fakultas Ekonomi, dengan peserta 32 orang mahasiswa baru. Tempat training di Kelas III-04, Kampus Condong Catur.

Memberikan materi brainstorming untuk mencari exixtensi Tuhan, kemudian garis besar Pandangan Islam tentang Alam dan Pandangan Islam tentang manusia, sebenarnya cukup mernarik. Akan menjadi luar biasa jika bisa menguasai materi dengan baik. Aku merasa perlu belajar lebih banyak lagi.

Pada akhir kajian, dalam materi syahadah, aku coba antarkan dengan mencari kebahagioaan hakiki, arti dan makna Laa Ilaaha Illallah dan aku coba metode training motivasi dengan diiringi musik klasik untuk mendorong gelombang alfa pada otak/pikiran para peserta. Aku coba selingi dengan relaksasi dan visualisasi untuk menyadari potensi diri dan memanfaatkannya dalam mengemban amanah Ilahi. Untuk pertama kali dalam training FOSI 1, aku gunakan metode tersebut dan rasanya lebih komunikatif.

Ada yang bisa diambil sebagai hikmah dalam pertrainingan bagi mahasiswa baru di UII ini, yakni : Pertama, FOSI sebagai gerakan dakwah bagi mahasiswa sebenarnya masih bisa diterama dan cuku relevan. Kedua, training ini memberikan inspirasi bagi pengembangan metode pertrainingan baru bagi FOSI. Ketiga, secara pribadi, aku cukup termotivasi untuk menawarkan training sejenis bagi mahasiswa baru di Semarang.

Life long education sebagai prinsip belajar dalam Islam memang sebuah konsepsi yang harus ditanamkan bagi masyarakat muslim, khususnya saudara-saudara dekat. Dan prinsip ini pulalah yang mendorongku untuk terus berjalan, dalam kehidupan ini. Belajar dan terus belajar untuk meningkatkan kwalitas diri. (29 Agustus 2007, 02.15)