Sunday, June 29, 2008

Self Building, Beck to Nature

Memberikan motivasi pada peserta Rapat Penyusunan SOP Bidang Gizi Puskesmas se Kabupaten Pemalang 28 - 29 Mei kemarin di Taman Wisata Guci Tegal, aku coba berbagi secara optimal. Meski belum sehat betul karena flu dan sedikit batuk, aku berusaha untuk berbuat maksimal. Alhamdulillah bisa memberikan training sekitar 3 jam, tanpa disertai game karena keterbatasan waktu.

Di Guci Tegal, kami menginap di Hotel "Guci Mega Indah" dengan menyewa ruang restoran untuk acara pertemuan. Setelah memberikan materi motivasi, aku punya waktu bebeas sebetulnya. Tetapi aku gunakan untuk bersama dalam forum pertemua sekaligus untuk berinteraksi, khususnya dengan kawan-kawan di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pemalang yang mengundangku untuk menjadi memberikan motivasi di sana. Ini adalah event ketiga aku diundang sebagai pembicara di DKK Pemalang.

Kawasan Wisata Guci merupakan dataran tinggi di kaki gunung Slamet sebelah barat, masuk dalam wilayah Kabupaten Tegal. Udaranya begitu dingin, lebih-lebih pada malam hari, bedcover dan selimut seperti berembun basah. Seperti suasana di dataran tinggi Dieng. Di Guci pemandangan alamnya lebih menarik, bukit-bukit yang rimbun menghijau, hutan cemara dan jenis tanaman keras lainnya, bunga-bunga yang indah yang secara keseluruhan adalah wujud alam yang ramah, bagai pemandangan surgawi. Gemericik air di sungai kecil yang sesekali membentuk air terjun pun terdengar begitu alami.

Di Taman Wisata Guci yang juga sunggu menarik bagi wisatawan yang datang adalah adanya pemandian air hangat, sungguh sebuah kenikmatan. Aku sempat ikut turun di kolam renang air hangat, berendam, berenang dan menikmati keindahan dan kehangatannya. Dalam udara dingin di dataran tinggi, menemukan kehangatan berendam di pemandaian air hangat. Wauuww, asyiik sekali rasanya.

Menyatu bersama alam, menarik energi positifnya sebagai energi Ilahi. Kalau kita mau renungkan, betapa sebenarnya potensi diri kita bisa terbangun tatkala ada interaksi dengan alam. Alam semesta sebagai makrokosmos dan manusia sebagai mikrokosmos adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Alam semesta dan manusia adalah wujud dari ciptaan Sang Ilahi, maka kalau kita mau berinteraksi dengan alam semesta, kita akan mendapatkan pelajaran yang cukup banyak. Akan merasa semakin dekat dengan Sang Kholiq (Pencipta) dan akan meningkatkan kecerdasan spiritualitas dalam diri. Alam semesta bertasbih, mensucikan dan mengagungkan Allah. Dan kitapun akan iktu bertasbih, mesucikan dan mengagungkan AsmaNya.

Iqro! Bacalah! Bismirobbikalladzi kholaq. Dengan menyebut Tuhanmu yang menciptakan. Kholaqol insanamin 'alaq. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Demikian beberapa firman Allah yang pertama turun kepada Nabi Muhammad SAW, menuntut kita untuk membaca, belajar! Membaca alam semesta adalah belajar. Tafaqur fi kholqillah, berfikir tentang ciptaan Allah dan dzikrullah, mengingat Allah adalah langkah yang efektif membangun diri, membangun mental dan membangun spiritualitas.

Membangun kebersamaan dengan alam semesta secara harmonis juga merupakan cara menjalin komunikasi kita kepada Ilahi. Komunikasi yang harmoni pada Ilahi akan menemukan energi yang dahsyat dalam diri pribadi, menghadirkan keberkahan kehidupan pribadi dan kemaslahatan umat. Membangun kesehatan dan kesejahteraan bangsa!

Inspirasi yang muncul dengan berinteraksi bersama alam semesta akan mampu menstimulasi dalam diri untuk membangun harmonisasi sistem kehidupan dalam tubuh. Interaksi dengan alam semesta bisa kita maknai interaksi dengan Ilahi, sebagai Sang Pincipta alam ini. Semua ini sekaligus membangun sikap istiqomah dalam beribadah dan berjuang untuk menegakkan nilai-nilai keilahian!

Inilah yang aku bisa dapatkan dari perjalanan memberikan training motivasi di Guci, berinteraksi dengan alam. Kembali kepada alam. Beck to nature. Sekaligus membangun kwalitas diri. Semoga tetap Istiqomah dalam memberikan pencerahan bagi sesama!***(1 Juni 2008, 05.17)

No comments: